Pada tahun(1940-1957) Gampong Seuot Tunong di Pimpin oleh Keuchik Ibrahim pada saat itu masih dalam penjajahan kolonial Jepang dan Belanda. Pemerintahan waktu itu dalam kondisi perang yang sangat lama sehingga menyebabkan pemerintahan Gampong yang kurang kondusif. Dalam perjalanan sejarah pada thun 1956 Keuchik Ibrahim sakit maka kepemimpinan Gampong Seuot Tunong waktu itu dipegang oleh Keuchik Muhammad Ibrahim Yang merupakan ank kandung pertama dari Keuchik Ibrahim. Setelah Keuchik Muhammad Ibrahim memimpin satu tahun maka terjadilah pemberontakan DI/TII dan beliau juga terlibat dalam perjuangan Darul Islam tersebut, karena kesibukan beliau diluar maka pada tahun 1963-1964 pemerintahan Gampong di pegang oleh Abdurrahman Ibrahim yang mrupakan adik Kandung Keuchik Muhammad Ibrahim.
Pada tahun 1964-1967 Kepemimpinan Gampong Seuot Tunong di pimpin oleh M.Yahya kemudian di ganti oleh Keuchik Jakfar Harun tahun 1967-1977, Keuchik Ismail Ibrahim 1977-1980, kemudian pada tahun 1980-1981 dipimpin oleh Keuchik Sopian AR. Pada tahun 1981-1985 beralih kepada Keuchik Hanafiah, terus Keuchik Razali tahun 1985-1991, Keuchik Ishak Adam 1991-1993, Keuchik Amiruddin Arsyad 1993-2007, dan pada tahun 2007 sampai dengan sekarang kepemimpinan Seuot Tunong di pegang oleh Keuchik Nizarli Mahmud S.Ag. Tahun 2013 -2019 di Pegang Oleh Keuchik Burhan, 2019-2025 Oleh Keuchik Nizarli,S,Ag dan Sampai saat ini sudah ada 14 Keuchik yang memimpin Gampong Seuot Tunong.